TEKNIK PENGUKURAN
PENGUKURAN SUHU DAN DIAGRAM PARETO
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
PRODI TEKNIK MESIN
DISUSUN :
- japri
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat TUHAN MAHA ESA atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang tetang “PEMANASAN AIR
MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN PERHITUNGAN DOMINANA DIAGRAM PARETO”
ini dengan lancar. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memehuhi tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah teknik pengukuran.
Laporan ini ditulis dari sumber-sumber
yang saya peroleh dari buku kependidikan ataupun dari internet yang berkaitan
dengan PEMANASAN AIR MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN
PERHITUNGAN DOMINANA DIAGRAM PARETO
, tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada pengajar atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
laporan ini. Juga kepada kawan-kawan mahasiswa yang telah mendukung sehingga
dapat diselesaikannya laporan ini.
Kami berharap, dengan membaca laporan
ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini kita dapat menambah
wawasan tentang PEMANASAN AIR MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN
PERHITUNGAN DOMINANA DIAGRAM PARETO
ini, khususnya bagi
Kami. Memang laporan ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan
kritik dan saran dari Bapak ataupun pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.
Indramayu,
04 Desember 2016
Kelompok
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TERMOMETER
2.2 MACAM – MACAM TERMOMETER
2.3 PENGERTIAN DIAGRAM PARETO
2.4 INPUT DATA
2.5 DIAGRAM PARETO
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas dari
suatu benda. Benda yang memiliki panas akan menunjukan suhu yang tinggi
daripada benda dingin. Sering kita menyebutkan suatu benda panas atau dingin
dengan cara menyentuh banda tersebut dengan alat indra kita, walau kita tidak
dapat menyimpulkan berapa derajat panas dari benda tersebut, untuk mengetahui
seberapa besar suhu benda tersebut maka digunakanlah termometer.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
atau alat yang digunakan untuk menyatakan derajat panas atau dingin suatu
benda. Termometer memanfaatkan sifat termometrik dari suatu zat, yaitu
perubahan dari sifat-sifat zat disebabkan perubahan suhu dari zat tersebut.
Adapun jenis zat cair yang digunakan pada thermometer. Pembuatan termometer
pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564-1642) yaitu pada tahun 1595.
Alat tersebut disebut dengan sebutan termoskop yaitu berupa labu kosong
dilengkapi oleh pipa yang panjang dengan ujung pipanya yang terbuka. Awalnya
dipanaskan sehingga udara dalam labu akan mengembang. Lalu ujung pipa yang
terbuka dicelupkan kedalam cairan berwarna. Saat udara dalam tabu menyusut, zat
cair masuk kedalam pipa akan tetapi tidak sampai labu, itu cara kerja dari
termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa
juga akan berbeda. Tinggi dari kolom ini dipakai untuk menentukan suhu. Prinsip
kerja dari termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas di
dalam labu.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian thermometer
1.2.2 Macam - macam thermometer, prinsip kerja thermometer
1.2.3 Mengolah data dominan menggunakan diagram pareto dengan alat ukur
thermometer digital
1.3 Tujuan
1.3.1 Mampu mengolah data yang di hasilkan oleh alat uji praktek
1.3.2 mampu memahami prinsip kerja thermometer digital
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian thermometer
Alat
Untuk mengukur suhu digunakan suatu alat yang dinamakan
termometer. Kata "termometer" berasal dari bahasa Yunani,
yaitu thermos yang berarti panas dan meter yang berarti
mengukur.
Termometer
adalah
alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.
Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam,
yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
2.2 Macam - macam
thermometer
a. Termometer Klinis
Termometer klinis
digunakan untuk mengukur suhu badan. Termometer ini umumnya dibuat dengan skala
35º C sampai 42º C sesuai dengan suhu tubuh manusia.
b. Termometer Suhu Ruang
Sesuai dengan
namanya, termometer ini digunakan untuk mengukur suhu pada suatu ruangan. Skala
pada termometer ini umumnya adalah -50º C sampai 50º C. Ukuran termometer suhu
ruang jauh lebih besar dibandingkan termometer klinis.
c. Termometer Maksimum - Minimum
Termometer yang
diperkenalkan pertama kali oleh James Six Bellani pada abad kedelapan
belas ini, khusus dipakai untuk mencatat suhu tertinggi dan terendah di suatu
tempat dalam satu hari.
d. Termometer Digital
Prinsip kerja dari termometer digital sama dengan prinsip
kerja termometer lainnya yaitu dengan cara pemuaian, pada termometer ini
menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai lalu pemuaian
tersebut di terjemahkan oleh rangkian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk
angka digital yang dabat dibaca.
e. Termokopel
Termometer ini menggunakan bimetal sebagai bahan utamanya,
saat terkena panas maka bimetal akan kea rah yang koefisienny lebih kecil.
Pemuaian tersebut lalu akan dihubungkan dengan jarum dan jarum tersebut akan
menunjukan angka tertentu, angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut merupakan
suhu dari benda yang diukur.
Prinsip kerja termometer
Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt)
dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki
tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam A memiliki tegangan
yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda tegangan (kecil sekali, miliVolt)
yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan setelah melalui
termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini
kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui pengkomparasian dengan
nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk
menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian dijadikan
besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen
yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.
Jenis – jenis thermometer
Jenis jenis thermometer menurut cara kerjanya
- Termometer raksa.
- Termokopel.
- Termometer inframerah.
- Termometer Galileo.
- Termistor.
- Termometer bimetal mekanik.
- Sensor suhu bandgap silikon.
- Merkuri termo.
- Termometer alkohol.
- Termometer badan.
- Termometer laboratorium.
2.3 Pengertian diagram pareto
Pengertian Diagram Pareto dan Cara Membuatnya
Diagram Pareto merupakan salah satu
tools (alat) dari QC 7 Tools yang sering digunakan dalam hal
pengendalian Mutu. Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik batang yang
menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya
mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi sampai yang paling
sedikit terjadi. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi
(paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).
Dalam aplikasinya, Diagram Pareto
atau sering disebut juga dengan Pareto Chart ini sangat bermanfaat dalam
menentukan dan mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan
diselesaikan. Permasalahan yang paling banyak dan sering terjadi adalah
prioritas utama kita untuk melakukan tindakan.
Sebelum membuat sebuah Diagram Pareto,
data yang berhubungan dengan masalah atau kejadian yang ingin kita analisis
harus dikumpulkan terlebih dahulu. Pada umumnya, alat yang sering digunakan
untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan
Cara Membuat Diagram Pareto
Langkah-langkah
dalam membuat Diagram Pareto adalah sebagai berikut :
- Mengidentifikasikan
permasalahan yang akan diteliti dan penyebab-penyebab kejadian.
(Contoh Permasalahan : Tingginya tingkat Cacat di Produksi Perakitan PCB, Penyebabnya : Solder Short, No Solder, Missing, Solder Ball dan Solder Crack) - Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis (misalnya per Bulanan, Mingguan atau per harian)
- Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa (check sheet)
- Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari tertinggi sampai terendah).
- Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
- Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
- Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
- Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Chart tersebut
- Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian / permasalahan
- Ulangi lagi langkah-langkah diatas meng-implementasikan tindakan improvement (tindakan peningkatan) untuk melakukan perbandingan hasil.
2.4
Input data
Input dari pengmbilan data suhu air pada pemanas air dengan energy matahari
yang akan dilakukan pada jam 08.00 – 09.00, 12 – 00 – 13.00 dan 15.00 – 16.00
1.
Jam 08.00 – 09.00
NAMA
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Ẍ
|
R
|
JUPRI
|
36,3
|
36,1
|
35,8
|
35,1
|
35,2
|
35,7
|
1,2
|
MEGA PITALOKA
|
35,4
|
36,4
|
36,3
|
35,6
|
35,8
|
35,9
|
1
|
M FARID AUFA
|
36,1
|
36,0
|
36,0
|
36,3
|
35,6
|
36
|
0,7
|
M RIVA’I
|
35,7
|
35,8
|
36,1
|
35,9
|
36,3
|
35,96
|
0,6
|
M LUTFI YAHYA
|
35.9
|
35,9
|
35,8
|
35,3
|
35,7
|
35,675
|
0,6
|
M REZA
|
36,0
|
36,3
|
36,2
|
35,2
|
35,0
|
35,74
|
1,3
|
M RIFQI
|
36,5
|
35,7
|
36,2
|
36,1
|
35,9
|
36,08
|
0,8
|
PANJI S
|
36,3
|
36,5
|
35,8
|
35,4
|
35,5
|
35,9
|
1,1
|
RIFALDI ALIF U
|
34,9
|
35,7
|
35,1
|
35,0
|
35,1
|
35,16
|
0,8
|
RIKI YUMANSYAH
|
35,8
|
36,1
|
35,9
|
35,6
|
35,6
|
35,8
|
0,5
|
SURYADI AMIN
|
36,2
|
36,2
|
36,2
|
35,9
|
35,9
|
36,08
|
0,3
|
SUWARGO WIBOWO
|
35,6
|
36,1
|
35,2
|
35,1
|
36,0
|
35,6
|
1
|
SYAHID UBAIDILLAH
|
35,2
|
36,0
|
35,6
|
35,7
|
35,7
|
35,64
|
0,8
|
WENDI
|
35,7
|
35,7
|
35,2
|
35,9
|
35,3
|
35,56
|
0,7
|
∑
|
500,7
|
11,4
| |||||
∑Ẍ
|
35,77
|
0,81
|
Jam 12.00 – 13.00
NAMA
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Ẍ
|
R
|
JUPRI
|
48,2
|
48,1
|
47,9
|
48,0
|
48,1
|
48,06
|
0,3
|
MEGA PITALOKA
|
48,0
|
47,9
|
48,0
|
48,1
|
48,3
|
48,06
|
0,4
|
M FARID AUFA
|
47,9
|
48,0
|
48,1
|
48,0
|
47,9
|
47,98
|
0,2
|
M RIVA’I
|
48,0
|
48,1
|
48,2
|
48,1
|
48,0
|
48,08
|
0,2
|
M LUTFI YAHYA
|
48,1
|
48,0
|
48,0
|
47,9
|
48,1
|
48,02
|
0,2
|
M REZA
|
48,3
|
48,1
|
47,9
|
48,0
|
48,0
|
48,06
|
0,4
|
M RIFQI
|
47,9
|
47,9
|
48,0
|
48,1
|
48,1
|
48
|
0,2
|
PANJI S
|
48,0
|
48,0
|
48,1
|
48,3
|
48,3
|
48,14
|
0,3
|
RIFALDI ALIF U
|
48,1
|
47,9
|
48,3
|
47,9
|
47,9
|
48,02
|
0,4
|
RIKI YUMANSYAH
|
48,0
|
48,0
|
48.3
|
48,0
|
48,0
|
48
|
0
|
SURYADI AMIN
|
48,1
|
47,9
|
48,3
|
48,1
|
48,1
|
48,1
|
0,4
|
SUWARGO WIBOWO
|
47,9
|
48,0
|
47,9
|
48,0
|
48,0
|
47,96
|
0,1
|
SYAHID UBAIDILLAH
|
48,0
|
48,1
|
48,0
|
48,1
|
48,1
|
48,06
|
0,1
|
WENDI
|
47,9
|
48,3
|
48,1
|
48,3
|
48,3
|
48,18
|
0,4
|
∑
|
672,72
|
3,6
| |||||
∑Ẍ
|
48,05
|
0,25
|
Jam 15.00 – 16.00
NAMA
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Ẍ
|
R
|
JUPRI
|
46,4
|
46,3
|
46,4
|
46,3
|
46,4
|
46,36
|
0,1
|
MEGA PITALOKA
|
46,3
|
46,0
|
46,3
|
46,0
|
46,3
|
46,18
|
0,3
|
M FARID AUFA
|
46,5
|
46,5
|
46,5
|
46,5
|
46,5
|
46,5
|
0
|
M RIVA’I
|
46,3
|
45,8
|
46,3
|
45,8
|
46,3
|
46,1
|
0,5
|
M LUTFI YAHYA
|
46,0
|
46,1
|
46,0
|
46,1
|
46,3
|
46,1
|
0,3
|
M REZA
|
46,5
|
46,0
|
46,3
|
46,0
|
46,0
|
46,16
|
0,5
|
M RIFQI
|
45,8
|
45,9
|
46,0
|
45,9
|
46,5
|
46,02
|
0,7
|
PANJI S
|
46,1
|
45,9
|
46,5
|
45,9
|
45,8
|
46,04
|
0,7
|
RIFALDI ALIF U
|
46,0
|
45,8
|
45,8
|
46,4
|
46,1
|
46,02
|
0,6
|
RIKI YUMANSYAH
|
45,9
|
46.5
|
46,1
|
46,3
|
46,0
|
46,075
|
0,4
|
SURYADI AMIN
|
45,9
|
46,4
|
46,0
|
46,5
|
45,9
|
46,14
|
0,6
|
SUWARGO WIBOWO
|
45,8
|
46,3
|
45,9
|
46,3
|
45,9
|
46,04
|
0,5
|
SYAHID UBAIDILLAH
|
46.5
|
46,4
|
45,9
|
46,0
|
45,8
|
46,025
|
0,6
|
WENDI
|
46,4
|
46,3
|
45,8
|
46,4
|
46.5
|
46,225
|
0,6
|
∑
|
645,98
|
6,4
| |||||
∑Ẍ
|
46,14
|
0,45
|
Diagram pareto adalah mencari nilai dominan pada pengambilan data
suhu air dengan waktu yang di tentukan di atas (2.5).
Startifikasi
No
|
Waktu
|
Total Ẍ
|
1
|
08.00 – 09.00
|
35,77
|
2
|
12.00 – 13.00
|
48,05
|
3
|
15.00 – 16.00
|
46,14
|
Startifikasi
No
|
Waktu
|
Total Ẍ
|
%
|
Jlh komulatif
|
% komulatif
|
1
|
12.00 – 13.00
|
48,05
|
36,97
|
48,05
|
36,97
|
2
|
15.00 – 16.00
|
46,14
|
35,50
|
94,19
|
72,47
|
3
|
08.00 – 09.00
|
35,77
|
27,52
|
129,96
|
100
|
Ʃ
|
129,96
|
100 %
|
Diagram pareto
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kami menyimpulkan dari hasil laporan kami buat, kami bisa menghitung suhu yang
dipanaskan dengan matahari dengan ada alat perantara pemanasan, dan mengetahui
suhu yang dipanaskan kami menggunakan alat ukur yang dinamakan thermometer
digital, yang kita mengukur dengan waktu pagi 09.00 -10.00, siang 12.00 – 13.00
dan sore 15.00 – 16.00. dan kami input data dalam pengukuran 5 kali percobaan
pengukuran setiap anaknya yang waktu telah ditentukan.
Kami mampu mengetahui dan memahami prinsip kerja thermometer digital yang kami
gunakan. Thermometer digital sendiri sangat mudah untuk dipahami salah satu
jarum pengirim data untuk menghasilkan data digital yang ditampilakan pada
layar thermometer. Dan perubahan suhu thermometer digital itu sendiri mempunyai
waktu interval sekitar 20 detik pembacaan alat ukur thermometernya.
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas tentang :
Judul: DIAGRAM PARETO
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh D'wock Studio
Semoga informasi mengenai DIAGRAM PARETO bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Judul: DIAGRAM PARETO
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh D'wock Studio
Semoga informasi mengenai DIAGRAM PARETO bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Add Your Comments